Mengenal Notasi dan Rotasi Rubik’s Cube
Halo semuanya... Selamat datang kembali di blog saya.
Sebelumnya kita sudah mengenal apa itu rubiks cube, istilah-istilah yang digunakan dalam cubing, dan bagian-bagian rubiks. Nah, pada postingan kali ini saya akan jelaskan notasi-notasi apa saja yang ada dalam dunia cubing beserta rotasinya.
Sebagian cuber pemula banyak yang tidak mengerti apa itu F, R, L’, D2, B, x, y’, dan lainnya.
Karena bingung dan tidak mengerti akhirnya mereka tidak jadi mempelajari rubik. Saya sendiri ketika pertama kali masuk ke dunia cubing juga bingung.
Ketika saya pertama kali menyelesaikan rubik pada tahun 2010, saya bingung ketika menemukan sebuah algoritma yang ada D dan huruf kecilnya, karena ketika pertama kali belajar rubik, notasi yang saya tau hanya F, R, L, U, dan B. Sisanya saya tidak tau. Setalah surving di internet dan nemu bukunya Jani saya mendapat pencerahan. Haha. Jani lah yang membawa saya ke dunia cubing berkat bukunya. Thanks Jan.
Ok, kembali ke topik. Apa yang dimaksud dengan notasi itu? Dalam dunia cubing, notasi adalah gerakan yang kita lakukan dalam mengeksekusi suatu kasus. Bahasa sederhananya adalah memutar rubik kita. Kemudian apa yang dimaksud dengan rotasi? Ya, rotasi adalah mengubah sudut pandang kita terhadap rubik.
NOTASI
Ada banyak sekali notasi yang ada dalam dunia cubing, kalau saya tidak salah ada 36 notasi. Saya akan jelaskan semuanya.
Ada 6 Putaran inti, yaitu : F, B, U, D, R, L
F = Front (bagian depan rubik)
B = Back (bagian belakang rubik)
U = Up (bagian atas rubik)
D = Down (bagian bawah rubik)
R = Right (bagian kanan rubik)
L = Left (bagian kiri rubik)
Semua notasi diatas diputar ¼ putaran, atau 90º ke kanan (searah jarum jam) Dan notasiyang memiliki tanda kutip diatasnya, dibaca “aksen”. Contoh F’, maka kita baca “ F aksen”, notasi ini diputar ¼ putaran, atau 90º ke kiri (berlawanan arah jarum jam). Dan ini berlaku untuk semua notasi diatas.
INGAT!! Disini saya menggunakan colour scheme standar, yaitu :
- putih opposite kuning
- merah opposite orange
- biru opposite hijau
Kondisi: kuningdiatas, merah didepan, dan hijau dikanan
1. Single Turn (Putaran Tunggal)
Yang dimaksud dengan Single Turn (Putaran Tunggal) adalah kita hanya memutar satu lapis atau satu layer saja.
Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat tabel berikut.
2. Double Turn (Putaran Ganda)
Yang dimaksud dengan Double Turn (Putaran Ganda) adalah kita memutar dua lapisatau dua layer. Yang membedakan notasi ini dengan Single Turn adalah, notasi ini ditandai dengan huruf kecil. Arahnya masih sama dengan Single Turn.
3. Slice Turn (Putaran Iris)
Yang dimaksud dengan Slice Turn (Putaran Iris) adalah kita memutar satu lapis atau satu layer saja, tetapi dibagian tengah rubik kita.
Notasi E dan S memang sangat jarang kita temukan, mungkin notasi ini ada pada metode-metode lain dalam menyelesaikan rubik. Kedepannya saya hanya menggunakan metode beginer dan fridrich. Karena ini merupakan metode yang sangat mudah untuk mempelajari rubik.
Ok, Itu dia ke 36 notasi rubik, tidak terkesan sulit. Kita cukup menghafal 6 notasi awal atau dasar tadi saja, yaitu F, B, U, D, R, L.
Nah,bagaimana dengan F2, B2, U2, D2, R2, L2, dan lainnya ?? Sama seperti diatas, tetapi kita memutarnya 2/4 bagian atau 180º. Terserah anda memulainya searah jarum jam atau berlawanan.
Contoh :
Kita memulai dari U atau U’ sama saja, hasilnya akan terputar 2x.
ROTASI
Ada 6 rotasi yang ada dalam rubik. Rotasi adalah mengubah arah pandang kita terhadap rubik. Sulit menjelaskannya tanpa praktek, tapi saya akan coba gambarkan. INGAT!! Colour scheme kita masih yang tadi.
Rotasi memudahkan kita dalam mengeksekusi sebuah kasus. Biasanya cuber-cuber handal yang merasa terhambat dengan suatu algoritma akan melaukan rotasi untuk memudahkan finger trick mereka. Tujuannya hanya satu, untuk menjadi lebih cepat. Karena itulah tujuan dari speedcubing.
Ok, sekian. Terima kasih sudah berkunjung. Salam cubing ^^
Baca juga :
Cara Menyelesaikan Rubik untuk Pemula